Seminar dalam rangka HTBS, dengan tema : Mekanisme Pelaksanaan Terapi Pencegahan TB bagi Balita dan Anak

 Seminar Pemberian TPT (Terapi Pencegahan TBC) Bagi Balita dan Anak di Ruang Pertemuan Ibnu Sina, Dinkes Padang Pariaman

PADANG PARIAMAN, SENANDUNGKABAR.com R.com - SR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI (Stop TB Partnership Indonesia) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Seminar Pemberian TPT (Terapi Pencegahan TBC) Bagi Balita dan Anak di Ruang Pertemuan Ibnu Sina, Dinkes Padang Pariaman, Rabu (3/5/2023).


Kegiatan tersebut dibuka oleh Kadinkes Padang Pariaman, Aspiruddin Darab dan dihadiri sebanyak 60 peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Puskesmas, dokter Puskesmas dan para kader Penabulu se-Padang Pariaman. 



Baca Juga : Viral Video Longsor di Kelok 9, BPBD Sumbar: Itu Hoaks



Narasumber seminar yakni, Abdul Kadir  manajer SR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI Sumbar dan dr. Finny Fitry Yani, SP.A (K)  dokter spesialis anak yang juga menjabat sebagai Ketua Kopi (Koalisi Organisasi Profesi Indonesia) TB Sumbar. 

 



Manajer SR Korsorsium Komunitas Penabulu-STPI Sumbar Abdul Kadir, menyampaikan bahwa Komunitas Penabulu-STPI mendapat mandat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di 30 Propinsi 190 Kabupaten/Kota dan untuk Sumatera Barat mendapatkan 2 daerah dampingan yakni di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang sejak tahun 2021.




"Seminar ini merupakan agenda rutin dalam rangka memperingati Hari TB Sedunia (HTBS) tahun 2023. Kami Komunitas Penabulu bekerjasama dengan Dinkes Padang Pariaman sudah menjalankan program ini selama dua tahun. Nah, sekarang memasuki tahun ketiga, "katanya. 



Dikatakan Dedi sapaan akrab Abdul Kadir, selama 2 tahun menjalankan program ini di Padang Pariaman, capaian TPT masih dibawah target yang diharapkan. Sehingga kegiatan kali ini lebih diprioritaskan pada pencegahan penyakit TB dan bagaimana penyakit TB tidak tersebar serta upaya yang dilakukan komunitas dapat diterima masyarakat. 


Baca Juga : Seleksi Pemuda Pelopor, Sekretaris Dispora Kota Padang : Semoga Dapat Melaju ke Tingkat Provinsi Sumbar dan Nasional


"Intinya, dalam seminar ini memberikan pemahaman tentang mekanisme pelaksanaan Terapi Pencegahan TBC dan penyediaan logistiknya yang menjadi ranah Dinas Kesehatan dan Puskesmas, karena tugas utama komunitas bagaimana meyakinkan orang tua balita dan anak agar bersedia di terapi serta mengawal atau mendampingi untuk datang ke Puskesmas. Hal ini dilakukan guna peningkatan penerima TPT secara signifikan ditahun 2023 di kabupaten Padang Pariaman" lanjut Abdul.
 


Selain itu, kata dia, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan angka capaian penerima TPT serta dimaksudkan agar dapat meningkatkan output, salah satunya mengelaborasi antara data yang dikeluarkan komunitas dan data yang ada di Dinkes. Sehingga data tersebut bisa lebih terbuka lagi nantinya. 

 


"Rata-rata capaian kami tiap semester hanya sekitar 20-25 persen, harapannya di tahun ini bisa minimal lebih 50 persen" urainya. 

 


Menurutnya data yang diperoleh komunitas pada semester dua tahun 2022 saja sebanyak 76 anak dan 256 balita kontak serumah dengan pasien TB. Kemudian ada lebih dari 1000 orang kontak erat dengan orang terkena TB di Padang Pariaman.

 


Meski demikian, dia juga tidak menampik adanya kendala yang dimiliki kader, bahwa mengingat bahwa kader berbasis masyarakat tersebut bukan berlatar belakang pendidikan kesehatan yang mempengaruhi bagaimana pemahaman diterima oleh orang tua balita dan anak tersebut.


"Kendala yang paling sulit adalah memberikan pemahaman kepada orang tua agar anaknya mau diterapi, mungkin cara memberikan edukasinya perlu kita perkuat lagi kedepannya, "tutupnya. 


Sementara itu, dr. Finny Fitry Yani, SP.A (K) yang menyampaikan materi tentang mekanisme pemberian TPT, menyebutkan perlunya komitmen bersama dalam penanggulangan TB di Padang Pariaman. 


Baca Juga : Indomie Rasa Ayam Spesial Ditarik Peredaran di Taiwan, BPOM Sebut Masih Aman untuk Dikonsumsi di Indonesia



"Kita sangat bersyukur Padang Pariaman sebagai kabupaten terpilih dalam kegiatan penanggulangan TB. Ini sangat membantu pekerjaan puskesmas," ujarnya.


Pada kesempatan yang sama, Kadinkes Aspiruddin Darab, juga mengatakan tentang persamaan persepsi dan saling menguatkan antara Pemerintah dengan Penabulu-STPI dalam menyelesaikan masalah TB di Padang Pariaman. Ia bahkan mencanangkan Nagari bebas TB di Padang Pariaman. 


"Jadi, tadi kita sudah minta kepada Puskesmas Ampalu untuk menyiapkan konsep besar ini, kita ambil satu Nagari sebagai percontohan, lalu menjadikan Nagari tersebut bebas Tuberkulosis (TBC) atau nol kasus, kalau ini berhasil maka konsep ini akan kita terapkan di 103 Nagari lain yang ada di Padang Pariaman" katanya. (AKB)



Berita Terkait



Mubes Nagari Padang Magek, Bupati Tanah Datar : Perlu Sinkronisasi Program Pemda dan Nagari


Festival Marandang, Wali Kota Padang : Ini Warisan Budaya Turun Temurun


Sampaikan Hasil Pengawasan DPS, Ketua Bawaslu Sumbar: 4 Juta Lebih Warga Sumbar Terdaftar Ikut Pemilu

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama