Tim Verifikasi Kemendagri RI Turun Langsung ke Nagari Simawang Kabupaten Tanah Datar Ukur Ulang Tapal Batas Dua Daerah

Tim Verifikator dari Kemendagri RI dan Bupati Tanah Datar melakukan pendataan ulang terkait dua tapal batas wilayah antara Nagari Simawang dan Nagari Bukik Kanduang Kabupaten Solok


TANAH DATAR, SENANDUNGKABAR.com – Tim verifikasi dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melakukan peninjuan lapangan ke Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Kunjungan itu untuk menindaklanjuti permintaan kajian ulang tapal batas antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, Kamis (4/8/2022).

 

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan, tim dari Kemendagri bersama tim dari Provinsi Sumbar sengaja diundang untuk melakukan pengukuran dan verifikasi ulang terhadap beberapa titik perbatasan antara Nagari Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar dengan Nagari Bukit Kanduang Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok.


"Alhamdulillah, kegiatan hari ini tindaklanjut kunjungan kedua Saya bersama OPD terkait ke Kemendagri dua minggu lalu terkait permintaan verifikasi ulang terhadap beberapa titik perbatasan, yakni di Puncak Rayo, Talago Anduang dan Puncak Kinari," katanya.

 

Eka menyebut, permintaan peninjauan atau verifikasi ulang adalah adanya ketidaksamaan data yang tertuang dalam berita acara dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Saat ini ada perselisihan data tentang batas wilayah, sehingga dalam data sebelumnya ada sekitar 350 hektar lahan dan wilayah Tanah Datar termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Solok.

 

“Data ini yang kita coba verifikasi dan ukur ulang bersama tim dari Kemendagri," katanya.

 

Tim yang melakukan verifikasi dan pengukuran ulang bukanlah untuk memutuskan batas kedua daerah. Namun dicocokan dengan keadaan atau data yang telah disampaikan ke Kemendagri untuk menjadi pertimbangan diterbitkannya berita acara yang baru.

 

"Sekali lagi Saya menegaskan verifikasi dan pengukuran ulang ini bukanlah sengketa, namun untuk mencocokan data terbaru yang kita ajukan langsung ke lapangan oleh tim sehingga selisih data luas wilayah bisa disempurnakan, sehingga tidak ada masyarakat ataupun pihak yang dirugikan," katanya.

 

Sementara itu, Kasubdit Batas Antar Daerah Wilayah 1 Kememdagri Wardani mengakui, pihaknya turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi, pengukuran ulang, dan mencocokan koordinat batas antara yang tercantum dalam berita acara dan yang ditemukan di lapangan.

 

"Hasil pengukuran dan verifikasi ini akan disampaikan kepada pimpinan dan akan menjadi bahan pertimbangan utama dalam menetapkan batas kedua wilayah, melalui keputusan Mendagri," katanya.

 

Dijelaskan Wardani, kedatangan tim dari Kemendagri memenuhi undangan Pemkab Tanah Datar hanya untuk verifikasi dan pengukuran ulang sesuai data yang diajukan, bukan untuk mengambil keputusan.

 

“Kami tidak mengambil keputusan, hanya mencocokkan dan menemukan bukti-bukti. Batas wilayah ditetapkan dengan mempedomani kesepakatan daerah yang berbatasan, dalam hal ini Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok yang nantinya juga bakal difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," katanya.

 

Kunjungan lapangan selain Bupati Tanah Datar, Tim Kemendagri, tim Pemprov Sumbar juga dihadiri Anggota DPRD Tanah Datar, Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar, dan OPD terkait lainnya, Camat Rambatan, Wali Nagari, KAN Simawang dan undangan lainnya serta dihadiri juga beberapa pejabat terkait di Pemkab Solok, Wali Nagari Bukit Kandung dan beberapa pihak lainnya. (Prokopim Tanah Datar).

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama