Berkunjung ke Galeri Arsip Statis (GAS) Kota Padang

Sebuah galeri yang menyimpan dan memamerkan arsip-arsip yang memiliki nilai sejarah. Galeri Arsip Statis (GAS) yang berdiri sejak tahun 2015 lalu ini dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang

PADANG, SENANDUNGKABAR.com - Dewasa ini, banyak peran manusia yang mulai digantikan oleh kecanggihan teknologi. Ilmu pengetahuan perlahan mulai di nomor sekiankan. Apalagi kecerdasan buatan bernama Artificial Intelligence (AI) yang mulai digandrungi belakangan.

 

Meski begitu, kecerdasan, rasa penasaran akan ilmu pengetahuan, sejarah kehidupan yang memiliki kedekatan emosional, tentu tidak bisa digantikan oleh secanggih apa pun teknologi di muka bumi ini.

 

Menyoal pada kecerdasan dan sejarah, di Kota Padang, ada sebuah galeri yang menyimpan dan memamerkan arsip-arsip yang memiliki nilai sejarah. Galeri Arsip Statis (GAS) yang berdiri sejak tahun 2015 lalu ini dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1. Di sinilah catatan sejarah para pejuang itu disimpan dan dipajang.

 

Ada Tiga Kategori Arsip yang Dimiliki. 

 

Diskominfo Padang memgunjungi GAS pada Senin (20/3/2023) lalu. Di lokasi, disambut hangat serta didampingi oleh Kepala Bidang Kearsipan Susy Ramadhani ketika di galeri.

 

“Di galeri, ada tiga arsip yang kita miliki. Arsip pertama itu berupa foto. Kedua berbentuk dukomen (surat). Terakhir ada arsip berupa peta,” jelas Susy Ramadhani.

 

Semua foto yang dipajang itu tentunya memiliki cerita sejarahnya sendiri. Katakanlah foto Kantor Pos Besar Padang di tahun 1910-an, gempa yang sempat mengguncang Padang pada tahun 2009 silam, dan sebagainya.

 

“Foto sejarah dipajang di seluruh sisi ruangan ini ada sekitar 191 bingkai, keterangan foto tanpa bingkai ada sekitar 80 lembar, dan masih banyak lagi seperti koleksi foto-foto lama GAS,” ucapnya.

 

Berada di lokasi yang memiliki tingkat kepadatan yang cukup dan tanpa dipungut biaya, pelayanan yang diberikan oleh petugas juga patut untuk diapresiasi. GAS juga bagian tempat yang teramat sempurna bagi orang-orang yang ingin mencari ilmu seputar Padang di sana.

 

“Untuk masuk tanpa dipungut biaya. Diminta ataupun tidak, pasti kami di sini akan melayani dengan sepenuh hati,” tambahnya.

 

Digitalisasi Galeri Arsip Statis. Galeri penuh kenangan di masa lampau, dalam pengelolaan arsip penting ini, juga sudah dilakukan digitalisasi. Pengunjung dapat membaca cerita sejarah di setiap kolase foto yang dipasang dengan scan barcode.

 

“Nah, jika nantinya pengunjung mau membaca cerita sejarahnya. Baik di sini atau mau dibaca ulang, tanti tinggal di-scan saja barcode yang terdapat di setiap pojok,” paparnya.

Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, di GAS Digital ini juga ada ceritanya. Cerita tentang perjuangan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 menangani virus itu juga dijadikan kolase foto Kota Padang di Tengah Pandemi Covid-19 Tahun 2019 beserta jas hazmat yang dipajang di sisi kanan ruangan.(WE/Charlie)

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama